Kirana Sahira Yuswan Borong 3 Atribut Juara Pemilihan Dara Daeng Sulawesi Selatan 2023
Binar mata Kirana Sahira Yuswan,
murid kelas 3 SD Kompleks Sambung Jawa Makassar, malam itu memancarkan
kebahagiaan. Bagaimana tidak. Model cilik berusia 9 tahun itu, berhasil
menyabet penghargaan bergengsi dalam ajang Pemilihan Dara Daeng 2023,
"Alhamdulillah, Kirana membawa pulang tiga atribut kemenangan dalam ajang Dara Daeng Sulawesi Selatan 2023," ungkap Hus Irmawati Usba, ibunda Kirana, Jumat, 9 Juni 2023.
Guru SMA Negeri 3 Makassar itu
menyampaikan, anak sulungnya itu ikut kategori cilik. Kirana mendapatkan Juara
1 Evening Gown (baju etnik) pada malam Preliminary, Juara kategori Photogenic
Dara Sulawesi Selatan 2023, dan Runner Up 1 Dara Cilik Sulawesi Selatan 2023.
Pemilihan Dara Daeng Sulawesi Selatan
2023 ini digelar di Hotel MaxOne, Makassar, 1-5 Juni 2023. Keseluruhan peserta
dikarantina dari tanggal 2-5 Juni 2023 di Hotel MaxOne. Mereka merupakan
talenta-talenta terbaik perwakilan dari kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Sulawesi Selatan dan Agency Ergaz Entertaint.
Ada 4 kategori dalam ajang ini, yakni
kategori cilik, kategori cilik B, kategori remaja dan kategori dewasa. Total
peserta cilik berjumlah 60 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi
Selatan. Kirana mengikuti lomba untuk kategori cilik B.
Ketika ditanya, mengapa tertarik ikut
Pemilihan Dara Daeng Sulawesi Selatan? Hus Irmawati Usba menjawab bahwa anaknya
tertarik ikut ajang ini karena pesertanya berasal dari seluruh kabupaten/kota
di Sulawesi Selatan. Sehingga dia meyakini, cakupan peserta yang luas, membuat
kualitas persaingan jauh lebih baik untuk berkompetisi.
Untuk persiapan mengikuti ajang Dara
Daeng ini, Kirana rutin berlatih catwalk, public speaking, dan tentu saja
belajar tentang budaya Sulawesi Selatan. Selain itu, dia juga belajar bahasa
Makassar sesuai dengan bahasa kota yang diwakilinya.
Menariknya, saat presentasi, Kirana
memilih sop konro sebagai materi untuk mempromosikan kuliner Makassar.
Alasannya, karena mungkin sop konro tidak sepopuler coto yang ada di mana-mana,
jadi dia memilih sop konro.
"Tantangan terberat mengikuti
lomba ini adalah mood Kirana yang kadang naik turun," kisah Bu Anti,
begitu sapaan akrab guru seni rupa tersebut
Meski begitu, Bu Anti bersyukur,
tidak ada kesulitan sama sekali selama Kirana mengikuti lomba. Sebab sebelum
mentransfer ke bahasa Makassar, Kirana diperdengarkan terlebih dahulu pada
kalimat-kalimat yang akan diucapkan ke dalam bahasa sehari-hari anak Makassar.
Untuk hasil yang dicapai Kirana saat
ini, dinilai sudah sangat luar biasa. Karena dia mampu bersaing dengan
finalis-finalis dari kabupaten/kota lainnya. Adapun siapa yang menang dan
kalah, itulah selera tim penilai. Namun begitu, yang harus diperbaiki adalah
belajar menjadi orang yang disenangi penikmat ketika penyuguh berada di atas
panggung.
"Tentunya didukung dengan
penilaian yang riil dan objektif, sesuai kualitas yang ditampilkan,"
pungkas Bu Anti.
Komentar
Posting Komentar