Empat Pengusaha Sosial Entrepreneur Sul Sel Ikuti Bootcamp di Jakarta



Dari-Kampung 02 Juli 2019, Selama beberapa hari para impact inisiator yang berasal dari lima daerah,  yakni Makassar, Medan, Pontianak, Padang, dan Jayapura berjumlah  20 orang akan mengikuti Bootcamp di Jakarta yang di adakan oleh  Platform Usaha Sosial (PLUS),  bekerja sama dengan British Council dan Social Entrepreneur Akademi. 

Adapun Sosial Entrepreneur yang berasal Sulawesi Selatan sebanyak empat orang yakni Jamaluddin Dg Abu Pendiri Rumah Koran, Penggagas Kampung Sayur di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa,  Aktif mengedukasi Petani untuk menjadi Petani Organik,  Petani Literasi dan Petani Online di daerahnya. 




Muhammad Taufan Gunawan
Lentera Negeri, bergerak Di bidang pendidikan, dengan program utama beasiswa SAN(sekolah anak negeri) serta kelas nonformal Yang menggunakan sistem belajar kontekstual metode ini melibatkan pengalaman praktis sebagai sarana memahami dan menemukan ilmu. Di Lentera Negeri Teks hanya  referensi, yg harus didialogkan dengan pengalaman praktis. Pengalaman praktis dapat berupa pengalaman yg dialami secara langsung hingga dengan melibatkan realitas persoalan praktis yg nyata terjadi. 
Metode pembelajaran kontekstual, melibatkan penalaran siswa terhadap realitas kekinian. Siswa dilibatkan sebagai subjek yg mengalami, menemukan dan menganalisis.  Oleh karena itu, metode ini mensyaratkan wacana yg dibedah adalah representasi dari persoalan hidup sehari-hari, yg dialami secara bersama. Ilmu diproduksi bukan sesuatu yang terberi, dan memutlakkan pembuktian secara empirik, bertitik tolak pada realitas kehidupan itu sendiri. Secara metodologi, aksiologi, ontolgi, dan epistemologi, semuanya bersandar pada konteks kehidupan itu sendiri, tidak terpisah atau tidak memisahkan diri dari persoalan kehidupan.

Andrew Kresna
Manager Tokosebelah, merupakan unit usaha dari “perpustakaan katakerja”. Tokesebelah merupakan gerai yang memproduksi dan menjual berbagai merchandise literasi, serta membuka jasa titip jual kepada berbagai produsen, pengrajin, seniman dan penulis yang hendak memasarkan produknya.

Rusmanhadi Takbir - CEO sekaligus Founder BINE, seorang mahasiswa asal Kab. Gowa, Universitas Muhammadiyah Makassar, yang saat ini begitu aktif dalam kegiatan sosial kepemudaan. BINE merupakan Sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak dalam pemberdayaan pemuda membangun Indonesia melalui gagasan dan manuver inspiratif.
Berfokus kepada 3 bidang yaitu entrepreneur, social dan education.
Produk BINE ada 2 yaitu campaign product and Services.

Diharapkan melalui Bootcamp ini mampu memperkuat jejaring para sosial Entrepreneur,  di Indonesia dan Sulawesi Selatan pada umumnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embung Pertanian Desa Kanreapia Beragam Ukuran Jadi Solusi Ketersediaan Air di Musim Kemarau

Bunda Pustaka SD Negeri Borong Makassar Berkunjung ke Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa

Kirana Sahira Yuswan Borong 3 Atribut Juara Pemilihan Dara Daeng Sulawesi Selatan 2023